Sunday, 19 June 2016

My Indonesian Dream Team 2016


Indonesia telah setahun lamanya diberi sanksi oleh FIFA sehingga Indonesia tidak dapat menyelenggarakan Indonesian Super League dan tim nasional Indonesia harus vakum dari segala pertandingan internasional. Sejak Mei 2015 FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena adanya campur tangan dari pemerintah melalui Menpora kepada PSSI. Sejak saat itu Indonesia tidak dianggap menjadi bagian dari FIFA. Sungguh memprihatinkan bagi semua kalangan masyarakat dimana kita semua tidak dapat menikmati keindahan sepakbola Indonesia, terhentinya kegiatan pembinaan sepakbola Indonesia, serta menganggurnya para pemain sepakbola di Indonesia karena tidak mendapat gaji dari klubnya.

Namun, suatu Kongres yang diselenggarakan FIFA di Meksiko telah menyelamatkan Indonesia dan membangun kembali harapan bagi sepakbola Indonesia. Pada Bulan Mei 2016 FIFA mencabut sanksi untuk Indonesia. Rakyat Indonesia pun bersorak-sorai atas berita ini. Indonesia pun langsung bergerak cepat menyusul keputusan dicabutnya sanksi FIFA ini dengan menunjuk pelatih untuk mengatur tim nasional senior yang dipersiapkan dalam kompetisi AFF 2016, yaitu Alfred Riedl. Ya, pelatih berketurunan Austria ini sudah tak asing lagi bagi Indonesia. Macam-macam memori telah menyelimuti pelatih ini. Mulai dari naik daunnya saat mengantar Indonesia ke Final AFF 2010, pertengkarannya terhadap beberapa pemain Indonesia yang salah satunya Boaz Salossa karena kedisiplinan, kegagalannya dalam menangani timnas dalam AFF 2014 dan Pra Olimpiade Timnas U-23. Namun hal-hal tersebut tidak membuat Indonesia ragu memilih Riedl sebagai pelatih tim nasional.

Hmm kira-kira siapa ya nama pemain-pemain yang akan dipanggil Riedl untuk AFF 2016? Ya, sembari menunggu lebih baik saya membuat Dream Team untuk Indonesia oleh saya sendiri. Pemain-pemain yang saya pilih adalah gabungan dari pemain yang terdaftar di klub dalam negeri maupun klub luar negeri. Saya memilih nama-nama pemain ini berdasarkan skill, pengalaman, performa dalam beberapa waktu terakhir, dan potensinya. Formasi yang saya gunakan adalah 4-2-3-1 di mana merupakan formasi favorit saya dalam game sepakbola. Baik daripada berlama-lama, mari kita simak pemain-pemainnya.

Team: Indonesia
Coach: Alfred Riedl
Formation: 4-2-3-1
Main:
GK    Kurnia Meiga
LB     Tony Sucipto
CB     Bio Paulin
CB     Victor Igbonefo
RB     Alfin Tuassalamony
DM    Raphael Maitimo
CM    Evan Dimas
CAM Stefano Lilipaly
LW    Boaz Solossa
RW    Andik Vermansah
ST     Sergio van Dijk

Substitution:
GK    Made Wirawan
GK    Andrytany Ardhiyasa
DF     Fachrudin Aryanto
DF     Ahmad Jufriyanto
DF     Supardi Nasir
DF     Manahati Lestusen
MF     Rizky Pellu
MF     Paulo Sitanggang
MF     Arthur Irawan
MF     Kim Jeffrey Kurniawan
ST      Zulham Zamrun
ST      Greg Nwokolo

Penjaga gawang akan ditempati oleh Kurnia Meiga yang merupakan kiper terbaik Indonesia saat ini di usianya yang produktif. Kemudian Meiga akan dikawal oleh duo pemain kekar naturalisasi dari Negeri Afrika, Igbonefo dan Bio yang siap menjadi dinding tak tertembus bagi lawan-lawannya. Tony, pemain berpengalaman akan menjaga pertahanan Indonesia dari sisi kiri di mana ia akan lebih bertahan yang merupakan tipe permainannya. Alfin, pemain yang berpotensi menjadi pemain unggulan Indonesia di masa depan menyusul performa apiknya pada pertandingan internasional sebelumnya dengan tipe mainnya yang sering maju menusuk pertahanan lawan dari sektor kanan. Kemampuannya dalam membantu tim menyerang layak dijadikan bek kanan dalam tim ini.

Di sektor tengah, Maitimo gelandang yang mempunyai kompetensi tinggi yang tak menyerah layak diposisikan sebagai gelandang bertahan. Evan, pemain muda penuh potensi yang kualitasnya tak perlu ditanyakan lagi dalam membantu timnya bertahan maupun menyerang sangat layak dijadikan gelandang tengah yang siap menjadi playmaker menyusul performa apiknya dalam pertandingan timnas junior. Posisi gelandang serang ditempati oleh Lilipaly, pemain keturunan Belanda-Indonesia yang bermain cukup baik di klubnya yaitu Telstar di Liga Belanda di mana ia mampu menyuplai bola untuk strikernya.

Andik, pemain kebanggaan Indonesia yang sedang membuktikan dirinya sebagai salah satu winger terbaik di kompetisi Malaysia bersama Selangor FA menyusul permainannya yang bagus dalam mencetak gol maupun memberi assist sehingga dapat membawa Selangor mengangkat Piala Malaysia. Pemain mungil yang sangat lincah dalam berlari dan membawa bola akan menakuti lawan-lawannya bila diposisikan sebagai winger kanan. Selanjutnya seorang Putra Kebanggaan Papua, Boaz akan menjadi sorotan dalam tim ini. Kemampuannya tak diragukan lagi dalam membawa Persipura menjuarai beberapa kompetisi dan menjadi top scorer. Dribel yang lincah, agresif, fisik dan mental yang kuat, serta shooting yang bagus sangat layak dijadikan winger kiri. Golnya ke dalam gawang Uruguay saat pertandingan persahabatan takkan bisa dilupakan Indonesia. Lalu, pemain naturalisasi terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini adalah van Dijk. Ia merupakan Target Man yang mampu mengubah segala peluang menjadi gol. van Dijk mampu menjadi kandidat top scorer ISL 2013 seakan ISL bukanlah liga yang mampu menandingi tajamnya van Dijk. Maka ia akan menjadi striker tunggal dalam tim ini sebab ia cocok menjadi Target Man.

Di bangku cadangan, kualitas pemain-pemainnya tak kalah dengan pemain utamanya. Diisi oleh nama-nama pemain yang mayoritas pemain muda seakan siap menjadi generasi penerus Indonesia. Yaitu ada Manahati yang merupakan bek kanan profesional saat di lapangan. Paulo Sitanggang, pemain muda serba bisa yang berpotensi di mana ia membantu timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19. Kim, pemain blaster Jerman-Indonesia yang memiliki skill bagus. Dan Arthur Irawan pemain yang sedang bermain di Liga Belgia bersama Waasland-Beveren layak dipanggil timnas.

Cukup menarik bukan nama-nama pemainnya? Apakah Riedl juga akan memanggil nama-nama di atas? Yak mari kita tunggu saja keputusan resminya.

Wednesday, 1 June 2016

Fakta-Fakta Dalam Undecima Madrid


1. Atletico sudah tampil tiga kali di final Piala Eropa/Liga Champions tanpa memenangkan trofi, terbanyak dari tim mana pun.

2. Ini adalah final kedelapan Liga Champions yang berlanjut hingga perpanjangan waktu dan final ketujuh yang berakhir adu penalti.

3. Zinedine Zidane adalah orang kedua (setelah Miguel Munoz) yang memenangi Piala Eropa/Liga Champions bersama Madrid baik sebagai pemain maupun pelatih.

4. Zidane adalah pelatih Prancis pertama yang memenangi Liga Champions.

5. Sergio Ramos menjadi pemain kelima yang mencetak gol di dua final Liga Champions dan menjadi bek pertama yang melakukannya (Raul Gonzales, Samuel Eto'o, Lionel Messi, dan Cristiano Ronaldo).

6. Antoine Griezmann menjadi pemain pertama setelah Arjen Robben pada 2012 gagal mengeksekusi penalti di final Liga Champions (tak termasuk babak tos-tosan).

7. Hanya Marcelo Lippi (tiga kali) yang kalah di final Liga Champions lebih banyak dari Diego Simeone (dua kali).

8. Yannick Carrasco menjadi pemain Belgia pertama yang mencetak gol di final Liga Champions.

9. Toni Kroos menjadi pemain ke-18 dan pertama Jerman yang memenangi Liga Champions dengan dua klub berbeda.
10. Zidane juga menjadi orang pertama yang memenangi gelar Liga Champions sebagai pemain, asisten pelatih, dan pelatih Real Madrid.